Jumat, 30 November 2012

Saran apa yang layak bagi pengembangan kawasan wisata di pantai Parangtritis, Depok, Gumuk Pasir dan Laboratorium Geospasial ?


KATA PENGANTAR
            Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah tentang “Analisis Daya Tarik Wisata Parangtritis, Depok, Gumuk Pasir dan Laboratorium Geospasial” ” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
            Pada kesempatan ini saya ingin mengucapakan terima kasih kepada:
  1. Dosen pembimbing mata kuliah Perencanaa Produk Pariwisata, Hasti Artianti dan Ari Setyastuti atas bimbingannya selama kuliah berlangsung.
  2. Semua pihak yang telah ikut terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Saya selaku penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, sehingga saya sangat mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun agar dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi semua dan membantu dalam proses belajar mengajar.






Yogyakarta, 2 Maret 2012

Penyusun


DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A.    Latar Belakang.......................................................................................................1
B.    Batasan Masalah....................................................................................................2
C.   Rumusan Masalah..................................................................................................2
D.   Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3
A.    Laboratorium Geospasial........................................................................................3
A.1. Identifikasi 3A ..................................................................................................4
A.2. Identifikasi Pasar...............................................................................................4
A.3. Analisa SWOT...............................,...................................................................5
B. Pantai Depok.............................................................................................................7
B.1. Identifikasi 3A....................................................................................................7
B.2. Identifikasi Pasar ..............................................................................................7
B.3. Analisa SWOT..................................................................................................8
C. Pantai Parangtritis ....................................................................................................9
C.1. Identifikasi 3A ..................................................................................................9
C.2. Identifikasi Pasar...............................................................................................9
C.3. Analisa SWOT ...............................................................................................10
D. Gumuk Pasir ..........................................................................................................12
D.1. Identifikasi 3A................................................................................................12
D.2. Identifikasi Pasar.............................................................................................13
D.3. Analisa SWOT.................................................................................................13

BAB III KESIMPULAN.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN


A.   LATAR BELAKANG

Banyak pihak yang berharap bahwa sektor pariwisata akan mampu menjadi pengganti pemasok devisa utama setelah menurunnya peran migas. Dibalik harapan yang begitu besar, Indonesia memang memiliki potensi alam dan budaya luar biasa melimpah dan benar-benar layak untuk dibanggakan sebagai “tambang” industri jasa pariwisata yang masih luas dan belum banyak terjamah. Dengan keragaman kekayaan alam dan budaya inilah pariwisata diharapkan mampu melakukan pengemasan yang berkualitas. Pendayagunaan itu secara maksimal harus direkayasa sedemikian rupa agar tidak merusak penyangga kekayaan alam-budaya. Sebaliknya, harus mampu secara optimal memberi nilai tambah ekonomis bagi setiap daerah pemilik potensi wisata.

Yogyakarta dengan predikat kota budaya yang disebut sebagai tujuan wisata memiliki banyak potensi wisata yang layak untuk dijual kepada wisatawan. Daerah Bantul memiliki banyak daya tarik wisata salah satunya adalah Pantai Depok, Parangtritis, Gumuk Pasir, Tempat pertunjukan Air Show dan Laboratorium Geospasial. Daya tarik wisata tersebut memiliki atraksi-atraksi yang unik dan juga lokasinya yang saling berdekatan. Potensi tersebut harus digarap dengan profesional untuk meningkatkan keuntungan secara ekonomi, sosial, budaya dan terjaganya lingkungan. Karena hal tersebut maka kami tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai potensi dan ancaman di daya tarik wisata tersebut.





B.   BATASAN MASALAH

Dalam makalah ini, kami membatasi masalah pada unsur-unsur produk pariwisata dan kekuatan, kelemahan, ancaman, peluang di pantai Parangtritis, Depok, Gumuk pasir dan Laboratorium Geospasial.


C.   RUMUSAN MASALAH

Saran apa yang layak bagi pengembangan kawasan wisata di pantai Parangtritis, Depok, Gumuk Pasir dan Laboratorium Geospasial ?


D.   TUJUAN

Untuk mengetahui unsur-unsur produk pariwisata dan kekuatan, kelemahan, ancaman, peluang di pantai Parangtritis, Depok, Gumuk pasir dan Laboratorium Geospasial.























BAB II

PEMBAHASAN


A.   LABORATORIUM GEOSPASIAL

Profil :

Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis merupakan wujud kerjasama antara Badan Informasi Geospasial, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, dan Pemerintah Kabupaten Bantul. Berlokasi di tengah bentang alam gumuk pasir pesisir Parangtritis Yogyakarta, Laboratorium Geospasial menjadi ikon baru wisata pendidikan berbasis kebumian.

















Identifikasi 3A Laboratorium Geospasial
Atraksi
Amenitas
Aksesibilitas
1.    Tempat studi dan riset.
2.    Tempat pengembangan kawasan pantai.
3.    Ruang pameran hasil riset.
4.    Ruang mini teater dan museum.
5.    Melihat pemandangan.
6.    Tempat pelatihan dan kegiatan lain yang berkaitan dengan pesisir pantai di Indonesia maupun di luar negeri.
1.    Warung makan di kawasan pantai depok dan sekitarnya.
2.    Penginapan di kawasan pantai depok dan sekitarnya.


1.    Kondisi jalan masih baik dan tidak terlalu ramai.
2.    Adanya papan petunjuk arah untuk menuju laboratorium Geospasial.
3.    Tersedia tempat parkir.



Identifikasi Pasar Laboratorium Geospasial

Pasar yang sudah ada
Pasar Potensial
1.    Wisatawan Domestik (Mahasiswa, para peneliti dibidang geospasial, Siswa SD, SMP dan SMA)
2.    Wisatawan Mancanegara (anggota delegasi 11 negara)

1.    Ilmuan geospasial dari berbagai daerah di Indonesia dan berbagai negara.
2.    Komunitas pecintai lmu pengetahuan, teknologi, dan sosial IPTEKS.
3.    Wisatawan mancanegara.


Analisis SWOT Laboratorium Geospasial
KEKUATAN
KELEMAHAN
1.    Sebagai tempat studi dan riset.
2.    Sebagai tempat pengembangan kawasan pantai.
3.    Sebagai tempat memamerkan hasil riset.
4.    Satu-satunya laboratorium di bidang geospasial di Indonesia.
5.    Lokasi yang menjadi satu dengan gumuk pasir.
6.    Suasana jalan menuju laboratorium tidak terlalu padat.
7.    Lokasi sekitar Laboratorium yang masih alami.
8.    Lokasinya berdekatan dengan daya tarik wisata lainnya.
9.    Sebagai tempat pelatihan dan kegiatan lain yang berkaitan dengan pesisir pantai di Indonesia maupun di luar negeri.

1.    Tidak adanya kendaraan umum yang melewati laboratorium ini.
2.    Kurangnya informasi mengenai tarif masuk laboratorium dan pendingin ruangan.
3.    Info mengenai lokasi bangunan-bangunan yang berada di dalam lokasi laboratorium sangat kurang.
4.    Panasnya ruang museum karena atapnya terbuat dari kanopi.
5.    Kurangnya informasi mengenai benda-benda yang dipajang di museum.
6.    Kurang lebarnya jalan untuk menuju laboratorium.
7.    Kurangnya penghijauan di dalam lokasi laboratorium.
8.    Tidak adanya penerangan jalan menuju laboratorium.
9.    Tidak sinkronnya presentasi yang disajikan kepada tamu.
10.  Kurangnya tempat sampah dan toilet.
11. Kurangnya personil keamanan dan guide.






PELUANG
ANCAMAN
1.    Menjadi tempat berlatih lari jarak menengah oleh anak-anak dusun Depok dan sekitarnya yang diasuh Pengcab PASI Bantul untuk target SEA GAMES 2015.
2.    Sebagai salah satu tempat pengembangan IPTEKS.
3.    Mengembangkan inovasi riset aplikatif, pendidikan dan sosialisasi hasil-hasil temuan penelitian wilayah pesisir.
4.    Tempat pelatihan dan kegiatan lain yang berkaitan dengan pesisir pantai di Indonesia maupun di luar negeri.
1.    Pembangunan-pembangunan tidak bertanggung jawab yang berada di dalam kawasan konservasi gumuk pasir.
2.    Semakin banyak rumput berjalan yang tumbuh.
3.    Bencana alam (tsunami dan gempa bumi).
4.    Tindakan anarki dan fandalisme.



SARAN
1.    Penambahan AC dan personil keamanan.
2.    Penambahan atraksi di laboratorium (cara mereka menggunakan peralatan).
3.    Pelebaran jalan dan penyediaan jasa ojek.
4.    Peningkatan promosi terutamamelalui media internet.
5.    Penambahan informasi mengenai tarif masuk.
6.    Penambahan tempat sampah dan penerangan jalan.
7.    Pembuatan paket wisata pantai depok, parangtritis, gumuk pasir dan laboratorium.
8.    Pembuatan paket wisata minat khusus di laboratorium yang berkaitan dengan bidang geospasial.


B.   PANTAI DEPOK

Profil :
Pantai Depok yang terletak di Selatan kota bantul Yogyakarta merupakan pantai yang dijadikan obyek wisata. Tidak berbeda banyak dengan pantai lain yang ada disekitarnya yaitu  Parang Tritis dan  Samas, hanya saja di Depok mempunyai keistimewaan yaitu adanya pasar ikan laut. Dengan adanya pasar ikan ini, maka bagi wisatawan dapat dengan mudah mencari makan ikan segar dan kemudian tinggal cari restoran yang mau memasakkan ikan tersebut.
Identifikasi 3A Pantai Depok
Atraksi
Amenitas
Aksesibilitas
1.    Pemandangan pantai.
2.    Kegiatan masyarakat lokal.
3.    Kegiatan jual beli ikan
4.    Kegiatan nelayan mencari ikan.
5.    Sunrise, sunset
6.    Permainan pantai (voli, sepak bola).
7.    Wisata kuliner.
1.    Pondok wisata.
2.    Information center.
3.    Warung makan.
4.    Tempat pembuangan sampah.
5.    Pasar ikan.
6.    Wc umum.
7.    Tempat ibadah.

1.    Kondisi jalan masih baik.
2.    Adanya papan petunjuk arah untuk menuju Pantai Depok.
3.    Tersedianya tempat parkir.
4.    Adanya kendaraan umum.


Identifikasi Pasar Pantai Depok
Pasar yang sudah ada
Pasar Potensial
1.    Wisatawan domestik (semua kalangan).
2.    Wisatawan mancanegara.
1.    Wisatawan mancanegara.



Analisis SWOT Pantai Depok
KEKUATAN
KELEMAHAN
1.    Tempat jual-beli ikan segar.
2.    Sebagai pemasok ikan.
3.    Sebagai tempat untuk menikmati hidangan laut.
4.    Memiliki pemandangan laut lepas dengan ombak yang besar.
5.    Melihat aktivitas nelayan.
6.    Menikmati sunrise dan sunset.
7.    Tersedia kendaraan ATV.

1.    Pengelolaan yang kurang efektif dalam menjalankan promosi pemasaran.
2.    Kurangnya petugas keamanan pantai .
3.    Sedikitnya kesadaran masyarakat lokal akan sapta pesona.
4.    Kebersihan yang kurang, pelayanan yang belum optimal.
5.    Kurangnya toilet.  

PELUANG
ANCAMAN
1.    Dapat dibuat cycling tour.
2.    Pengembangan wisata kuliner laut.
3.    Dapat dibuat wisata terapi kesehatan dan olah raga pantai.
4.    Sebagai tempat penyelenggaraan tahun baru.
5.    Sebagai lokasi perfilman dengan menggunakan latar kehidupan pasar ikan.
6.    Lokasi pengambilan gambar bagi para fotografer.
1.    Besarnya ombak dan kencangnya angin menjadi faktor utama ancaman keselamatan para wisatawan.
2.    Aksi anarki dan fandalisme bisa terjadi karena tingkat keamanan pantai tersebut juga lemah.

SARAN
1.    Pihak dinas pariwisata harus melakukan sosialisasi mengenai pengelolaan yang masih berbasis masyarakat masih kurang efektif dalam menjalankan promosi pemasaran dan kesadaran masyarakat lokal akan sapta pesona.
2.    Penambahan petugas keamanan pantai dan penambahan toilet.
3.    Penataan ulang kawasan dan penyeragaman bangunan rumah makan.

C.   PANTAI PARANGTRITIS

Profil :
Pantai Parangtritis adalah sebuah tempat pariwisata berupa pantai pesisir Samudra Hindia yang terletak kurang lebih 25 kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung - gunung pasir yang tinngi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk.
Identifikasi 3A Pantai Parangtritis
Atraksi
Amenitas
Aksesibilitas
1.    Menikmati Sunrise, sunset.
2.    Olah raga pantai.
3.    Pemandangan pantai.
4.    Sebagai lokasi fotografi, pembuatan film.
5.    Upacara Padusan.
6.    Malam tahun baru.
7.    Naik dokar.
1.    Pondok wisata.
2.    Information center.
3.    Warung makan.
4.    Tempat pembuangan sampah.
5.    Wc umum.
6.    Tempat ibadah.

1.    Kondisi jalan masih baik.
2.    Adanya papan petunjuk arah untuk menuju Pantai Parangtritis.
3.    Tersedianya tempat parkir.
4.    Adanya kendaraan umum.


Identifikasi Pasar Pantai Parangtritis
Pasar yang sudah ada
     Pasar Potensial
1.    Wisatawan domestik(semua kalangan)
2.    Wisatawan mancanegara.
1.    Wisatawan mancanegara.



Analisis SWOT Pantai Parangtritis
KEKUATAN
KELEMAHAN
1.    Menyimpan mitos yang sudah ada sejak lama.
2.    Pemandangan yang menyatu dengan tebing-tebing tinggi, ombak besar dan bergulung serta laut lepas.
3.    Sangat dekat dengan kawasan objek wisata yang lainnya.
4.    Menjadi lokasi pembuatan film, video klip dan pra wedding.
5.    Menjadi tempat pelaksanaan festifal layang-layang.
6.    Merupakan pantai yang populer di Yogyakarta.
7.    Dapat digunakan sebagai sarana olahraga.
8.    Kolam berenang yang dapat dinikmati anak-anak.

1.    Pengelolaan masih kurang efektif dalam menjalankan promosi pemasaran.
2.    Kurangnya manajemen sampah sehingga sampah berserakan hampir di sepanjang kawasan pantai Parangtritis.
3.    Kurangnya manajemen keamanan khususnya dalam menangani tindakan kriminal apalagi Parangtritis memiliki kawasan yang sangat luas.
4.    Kurangnya kawasan hijau di Parangtritis yang menyebabkan suasananya sangat panas.
5.    Masih terdapat beberapa pengemis yang dapat mengganggu kenyamanan wisatawan.
6.    Penataan taman yang terbengkalai.










PELUANG
ANCAMAN
1.    Dapat dibuat cycling tour.
2.    Dapat dibuat wisata terapi kesehatan.
3.    Dapat dibuat olah raga pantai.
4.    Sebagai tempat penyelenggaraan tahun baru.
5.    Sebagai lokasi perfilman.
6.    Sebagai lokasi pengambilan gambar bagi para fotografer.
7.    Dapat dikembangkan menjadi wisata olah raga.
8.    Dapat pula dikembangkan menjadi paket wisata religi karena berdekatan dengan beberapa makam syeh tersohor.
1.     Besarnya ombak dan kencangnya angin.
2.     Aksi anarki dan fandalisme.
3.     Semakin banyak sampah yang dibuang di sembarang tempat karena tidak adanya tempat sampah yang memadai.


SARAN
1.    Pihak dinas pariwisata harus melakukan sosialisasi mengenai pengelolaan yang masih berbasis masyarakat masih kurang efektif dalam menjalankan promosi pemasaran dan kesadaran masyarakat lokal akan sapta pesona.
2.    Penataan kawasan parkir dan warung yang dijadikan satu kawasan dan yang menonjolkan karakteristik daerah setempat.
3.    Peningkatan keamanan dan kebersihan.
4.    Penambahan kawasan hijau di kawasan Parangtritis
5.    Menyediakan paket wisata yang menghubungkan pantai-pantai yang terletak berdekatan dengan pantai Parangtritis.
6.    Membuat paket wisata alam dan wisata religi.




D.   GUMUK PASIR

Profil :

Gumuk Pasir atau Sand Dune merupakan sebuah bentukan alam karena proses angin disebut sebagai bentang alam eolean (eolean morphology). Angin yang membawa pasir akan membentuk bermacam-macam bentuk dan tipe gumuk pasir. Menariknya walaupun Indonesia ini beriklim tropis yang banyak hujan ternyata ada juga daerah di Indonesia yang memiliki bentang alam yang unik ini.

Identifikasi 3A Gumuk Pasir
Atraksi
Amenitas
Aksesibilitas
1.    Pemandangan laut dan bukit berpasir yang penuh dengan tanaman berjalan.
2.    Sunrise, sunset.
3.    Melakukan kegiatan fotografi dan video klip.
4.    Dijadikan tempat foto pra-wedding.
5.    Berjalan-jalan di Gumuk Pasir dan menikmati pemandangan alam sekitar.
6.    Melihat paralayang.
1.    Pondok wisata di sekitar pantai Depok.
2.    Warung makan di sekitar pantai depok.
1.    Kondisi jalan masih baik.
2.    Tersedianya tempat parkir.




Identifikasi Pasar Gumuk Pasir
     Pasar yang sudah ada
Pasar Potensial
1.    Wisatawan domestik.
2.    Wisatawan mancanegara
1.    Wisatawan mancanegara.
2.    Para peneliti di bidang geospasial.
3.    Para calon haji.
4.    Para pecinta alam dan IPTEKS.
5.    Sutradara film.
6.    Para pecinta fotografi.


Analisis SWOT Gumuk Pasir
KEKUATAN
KELEMAHAN
1.    Satu-satunya Gumuk Pasir yang ada di Indonesia.
2.    Lokasinya berdekatan dengan daya tarik wisata yang lain.
3.    Jalan menuju Gumuk pasir tidak terlalu padat.
4.    Sebagai tempat latihan calon haji.
5.    Sebagai tempat fotografi dan pembuatan video klip.
6.    Sebagai tempat pembuatan foto pra-wedding.
7.    Sebagai lokasi sholat id.
8.    Dekat dengan laboratorium geospasial sebagai pusat penelitian di Gumuk Pasir.
1.    Kurangnya atraksi di Gumuk Pasir.
2.    Kurangnya toilet.
3.    Kurangnya tempat parkir.
4.    Kecilnya jalan menuju kesana.
5.    Tidak adanya papan petunjuk arah menuju Gumuk  Pasir.
6.    Lokasi yang jauh dari warung makan.







PELUANG
ANCAMAN
1.    Dapat dibuat cycling tour.
2.    Dapat dibuat wisata terapi kesehatan.
3.    Dapat dibuat olah raga pantai.
4.    Sebagai tempat penyelenggaraan tahun baru.
5.    Sebagai lokasi perfilman dan pembuatan video klip.
6.    Sebagai lokasi pengambilan gambar bagi para fotografer.
7.    Dapat dijadikan sebagai obyek penelitian di bidang geospasial.
8.    Sebagai tempat latihan para calon haji.
1.    Pembangunan-pembangunan tidak bertanggung jawab yang berada di dalam kawasan konservasi gumuk pasir.
2.    Semakin banyak rumput berjalan yang tumbuh.
3.    Bencana alam (tsunami dan gempa bumi).
4.    Belum ditetapkan Zonasi yang tepat.



SARAN
1.    Penambahan fasilitas, rumah makan, toilet dan tempat parkir.
2.    Penataan ulang kawasan para wiraswasta masyarakat di sekitar gumuk pasir.
3.    Peningkatan promosi.
4.    Pembuatan paket wisata minat khusus yang berkaitan dengan Gumuk Pasir seperti pengembangan IPTEKS.
5.    Pembuatan paket wisata Gumuk Pasir dengan beberapa daya tarik wisata terdekat.
6.    Pelebaran jalan.
7.    Segera melakukan zonasi, agar jika ingin mengembangkan lokasi tersebut, ekosistem yang ada tidak akan terganggu bahkan rusak.






BAB III
KESIMPULAN


Minat pengunjung obyek wisata di kawasan pesisir Kabupaten Bantul tertuju pada obyek wisata alam pantai, wisata budaya, kesenian dan pembentukan gumuk pasir
Pengembangan obyek wisata bahari di Kabupaten Bantul dapat dilakukan dengan:
1.    Implementasi kebijakan pengembangan pariwisata berdasarkan hasil studi pengembangan obyek wisata yang pernah dilakukan lembaga terkait.
2.    Strategi promosi dengan penerapan teknologi informasi melalui media elektronik terutama internet dengan membuka situs pariwisata dilengkapi dengan data yang terbaru.
3.    Implementasi SAPTA PESONA, kualitas pelayanan kepariwisataan yang baik merupakan sarana promosi yang efektif untuk meningkatkan jumlah wisatawan.
4.    Menambah event-event wisata (festival budaya lokal (upacara adat), pertunjukan kesenian (seni tari, teater, dan seni musik) dan diversifikasi produk wisata, aspek kelestarian lingkungan dan pembenahan dan penambahan fasilitas dan akses obyek wisata diantaranya taman bermain, akuarium biota laut, dan penataan lingkungan sekitar pantai.
5.    Membuat pencitraan baru semisal dengan Parangtritis dengan citra baru sebagai daerah wisata kuliner masakan laut yang murah dan higienis dan penataan lingkungan sekitar pantai yang berpeluang meningkatkan pendapatan masyarakat dan wilayah sekitar.




DAFTAR PUSTAKA


Sugiantoro, Ronny. 2000. PARIWISATA Antara Obsesi Dan
Realita.Yogyakarta: ADI CITA KARYA NUSA.
          (Diakses pada 29 Februari pukul 20.30)              
          pukul 20.35)
http://labgeospasial.blogspot.com/ (Diakses pada 29 Februari pukul
          15.00)
         pukul 20.40)
         Februari pukul 21.05)           
        (Diakses pada 29  Februari pukul 23.30)

























3 komentar:

  1. izin repost buat tugas kuliah saya ya. makasih info menariknya. :)

    BalasHapus
  2. sangat bermanfaat terimakasih ya infonya :)

    BalasHapus
  3. saya mahasiswa dari IT TELKOM SURABAYA


    Artikel yang menarik, bisa buat referensi ini .. terimakasih ya infonya :)

    BalasHapus